Jumat, 31 Maret 2017

...

Sepertinya memang sudah luntur,
Entah kenapa,
Aku jadi malas bertutur,
Walau untuk menyapa.

Aku coba berucap,
Tapi tak tau,
Lidah bagai ditancap,
Hingga terasa sangat kelu.

Memang,
Saat yang lain memadu diksi dengan senang,
Aku tetap diam nan malang,
Tanpa kebahagiaan yang terdulang.

Selamat pagi,
Jangan lupa isi perutmu hingga penuh,
Karena terkadang hati juga bisa berpeluh.

-Nyair.Hijau//1 April '17//CGK

Jumat, 17 Maret 2017

Lara

Malam
Ramai-ramai tenggelam
Mencumbu rembulan
Dengan penuh keliaran

Tak mampu indera ini melihat
Hanya tubuh yang bergeliat
Jauh diatas sana,
Yang berasi bertebaran dimana-mana

Dipertengahan kita saling bersenggama
Secangkir kopi pun tak berarti apa-apa
Semakin erat
Penuh erang yang mencuat

Saling tak mau kalah
Saling tak mau memberi celah
Semakin kencang racauan
Penetrasi pun makin tak karuan

Ditutup dengan puntung yang sebatang kara
Diikuti kewajiban dengan penuh tata cara
Duka lara
Tolong jangan memperkosa

Lara kamu jahat!


-Nyair.Hijau

Tersesat

Tumben sekali
Kau cukup menyingsing tadi
Aku tergesa-gesa
Ingin ku mengumpat dari sana

Aku coba merongrong
Namun ternyata tak ada yang sudi menolong.
Koaran itu semakin terdengar
Tak peduli jika yang dilakukan tak benar

Aku mencoba bersembunyi
Coba menuju ketempat yang sunyi
Terisolasi
Hanya berteman sepi
Tanpa tau arah yang pasti

Ya, aku tersesat lagi...


-Nyair.Hijau

Malam Kau Hebat

Kau membuat resah,
Kau membuat gundah,
Kau membuat gelisah,
Kau membuat ku berserah.

Datangmu memberi duka pada alam
Membuat semua hati menjadi temaram
Kau tampak keras,
Dan jauh lebih deras,
Sial kau membuat cemas.

Dinginmu menyerang
Menusuk hingga ketulang
Mesin pemberi angin pun kumatikan,
Sebelum yang tajam tadi membekukan.

Ya, kau sangat arogan malam ini,
Membuatku hanya bisa berserah diri sekali lagi,
Penuh mohon kepada Yang Maha Mengasihi.


-Nyair.Hijau

Siapa Kamu (?)

Datangmu tak terlacak
Gerikmu tiba perlahan
Namun kau malah buat timbul decak
Ya, kagumku sulit untuk ditahan

Kacamata, hijab, dan maskermu
Menutupi sebagiannya
Tapi itu kamu
Kamu yang justru anggun atasnya

Malang nian aku
Kembali hanya itu yang ku dapat
Metafisikmu
Semua itu tak dirasa tepat

Tapi mungkin itu garismu
Dijauhi dari jalang seperti ku
Terimaksih, dan selamat untukmu
Sekali lagi, siapa kamu?


-Nyair.Hijau

Minggu, 12 Maret 2017

Hujan Malam Tadi

Semilir itu kian ganas
Hembusnya kini berubah menjadi hantaman

Rintikannya makin deras
Memporak-porandakan yang ada dihadapan

Tetesan itu serupa topo yang diperas
Terlirih pula gontai para tanaman

Serangga bawah tanah mulai menembus lapisan keras
Hingga tanpa sadar, dalam sekejap bak serupa lautan

Cemas raut itu makin terang
sambil menyeru do'a kepada Sang Penyayang


-Nyair.Hijau

Mendung Kala Itu

Kelap-kelipnya Sang semesta
Diikuti terombang-ambingnya rumput raksasa

...
Hanya bernadakan kejatuhan
Yang jernih pun beramai-ramai turun
Dibarengi gemuruh yang mengaum
Lantas, tak lelahkah Engkau berkabung ?


-Nyair.Hijau 

Dingin...

Deru nada alam mulai bersautan
Sang Penghisap kembali kerutinitasnya

Hembusan itu kian arogan,
menabrak semua yang dihadapan

Kunang-kunang langit berkumpul di persembuyian
Hanya tersisa si induk, yang tak lain Sang bulan
Serupakah disana wahai puan 

Apa kau masih setia diperbatasan ?


-Nyair.Hijau