Semilir itu kian ganas
Hembusnya kini berubah menjadi hantaman
Rintikannya makin deras
Memporak-porandakan yang ada dihadapan
Tetesan itu serupa topo yang diperas
Terlirih pula gontai para tanaman
Serangga bawah tanah mulai menembus lapisan keras
Hingga tanpa sadar, dalam sekejap bak serupa lautan
Cemas raut itu makin terang
sambil menyeru do'a kepada Sang Penyayang
-Nyair.Hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar